HIDUP DI DALAM KASIH
7 Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah
baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu
dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar.
8 Namun perintah baru juga yang kutuliskan
kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab
kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya.
9 Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam
terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai
sekarang.
10 Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap
berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan.
11 Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia
berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana
ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
(1Yohanes
2:7-11).
Ketika terang bersinar,
secara otomatis gelap terusir pergi. Ketika terang Allah datang, maka kegelapan
dosa semestinya tidak lagi bertakhta di dalam hati manusia (1Yohanes 2:8).
Sebagaimana ketaatan dan
sikap kita terhadap dosa menjadi salah satu tanda kedekatan kita dengan Allah,
begitu pula hubungan kita dengan sesama umat Allah. Mengasihi saudara seiman
adalah bukti bahwa orang tinggal di dalam terang (1Yohanes 2:10). Mungkin saja
kita memiliki pengalaman buruk dalam kebersamaan dengan saudara seiman. Mungkin
kita pernah disakiti dan terluka oleh sikap mereka. Bahkan kita merasa luka itu
terasa lebih sakit karena disebabkan oleh saudara seiman. Ini tidak
mengherankan karena kita memang berharap lebih banyak dari saudara seiman. Maka
muncullah pikiran dalam diri kita bahwa mengikut Yesus akan lebih mudah
seandainya tidak menyangkut masalah hubungan dengan sesama Kristen. Apa pun
yang menghalangi kita, perintah ini tetap berlaku! Jika saudara seiman tidak
saling mengasihi, jangan katakan bahwa kasih Allah ada di dalam mereka!
Mengasihi orang yang mengasihi kita, bukan perkara sulit. Kasih kita justru
akan dibuktikan ketika kita mengasihi saudara seiman yang menimbulkan luka di
dalam hati kita.
Lalu apa yang Alkitab
katakan tentang orang yang membenci saudara seiman? Yaitu bahwa ia hidup dalam
kegelapan ( 1Yohanes 2:9,11). Kegelapan membutakan mata hatinya sehingga ia
tidak tahu bagaimana seharusnya bersikap terhadap saudara seiman. Bila tidak
ada sikap saling peduli, kita perlu mempertanyakan adanya kasih. Sebab kasih
jelas akan terlihat melalui sikap saling menghargai, saling membangun, dsb.
Adalah mudah bagi
kebanyakan orang untuk menempatkan "pelayanan" dan "hidup
benar" di atas kasih kepada tubuh Kristus. Kita dapat melakukan segala
sesuatu dan mempercayai segala kebenaran, tetapi jika kita tidak mengasihi
saudara seiman maka semuanya sia-sia. Kita memang harus melayani dan kita
memang harus hidup benar, tetapi kita harus melakukan semuanya di dalam kasih.
Hal pokok dalam upaya
menghidupkan Kristus adalah dengan meneladani perkataan dan perbuatan-Nya.
Semua perkataan dan perbuatan Kristus mendemonstrasikan kasih. Inilah yang
diingatkan Yohanes kepada jemaat. Menghidupkan kasih adalah perintah baru.
Perintah untuk saling mengasihi telah mereka dengar sejak mereka percaya pada
Yesus (1Yohanes 2:7). Sejak mendengar Injil mereka telah didorong untuk mengasihi.
Jika demikian, ini bukan perintah baru. Yohanes menyadari bahwa perintah
mengasihi adalah perintah lama, namun disebut sebagai perintah baru dalam arti
sebelumnya belum pernah terlihat. Yesus Kristus menunjukkan kasih kepada
manusia. Demonstrasi kasih yang Yesus lakukan ketika Dia disalibkan belum
pernah dilihat manusia. Demonstrasi kasih seperti ini benar-benar baru bagi
manusia. Perintah kasih adalah baru karena terus menerus dihidupkan dalam
setiap pengikut-Nya (1Yohanes 2:8).
Kasih menjadi kenyataan
hidup yang belum pernah diwujudkan manusia sebelumnya. Oleh karena itu
sepatutnyalah orang Kristen menghidupkan kasih Yesus di dalam perkataan dan
perbuatannya setiap hari ( 1Yohanes 2:9-11). Hidup dalam kasih berakibat
semakin pudarnya kegelapan karena terang semakin bercahaya. Kasih Kristus tidak
pernah terbatas pada tembok-tembok gereja. Kasih Kristus harus diarahkan kepada semua
manusia.